Powered By Blogger

Minggu, 16 Januari 2011

Kisah Seorang Arsitek dan Hasil Karyanya

Kisah in tentang seorang arsitek yang telah bekerja puluhan tahun pada sebuah perusahaan kontraktor real estate.  Si arsitek ini dikenal sebagai pegawai yang rajin dan penuh dedikasi.   Namun Dia merasa sudah lelah bekerja dan ingin sekali menikmati masa tuanya dengan penuh kedamaian,  bersama istri dan anak-anaknya di kampung halamannya.
Suatu hari ia memberanikan diri mengutarakan niatnya untuk pensiun kepada atasannya.  Atasannya  tentu sangat kaget,  karena ia akan kehilangan salah seorang seorang pegawai terbaiknya. 
Kemudian dengan berat hati  atasannya berkata, “Kamu boleh berhenti bekerja denganku, tetapi ada satu syarat yang harus Kamu penuhi.  Untuk terakhir kalinya ada order pembuatan rumah yang harus kamu selesaikan. Aku ingin kamu  mengerjakannya dengan sebaik mungkin sebagaimana kamu menyelesaikan order-order sebelumnya”
 “ Baik Pak, akan saya laksankan segera”, jawab si arsitek.  Dalam benak si arsitek sudah tebayang akan masa-masa indah yang akan segera ia nikmati bersama keluarganya.  Ia berencana untuk segera menyelesaikan pekerjaan itu secepatnya.
Kemudian dia segera menyiapkan plan atau rencana dalam pembuatan rumah tersebut.  Karena yang ada di pikiran adalah bagaimana menyelesaikan rumah itu secepatnya, maka dipilihlah desain yang sederhana  dan bahan –bahan material yang biasa pula.
Setelah pembuatan rumah itu selesai, kemudian si arsitek melapor pada atasaannya sekaligus  menyampaikan salam perpisahan kepada semua rekan-rekan kerjanya.   Namun sebelum si arsitek itu pulang, atasannya memberikan sebuah kado kecil dan berkata “ Ini hadiah sebagai kenang-kenangan dari Kami yang sangat menyayangi Kamu.  Kami meminta Kamu mau membuka kado itu di hadapan kami ”
Dalam hati si arsitek, terbayang isinya adalah cinderamata berupa cincin ataupun jam tangan mewah yang biasa diberikan saat perpisahaan.  Kemudia dibukanya kado itu, dan ternyata isinya adalah sebuah kunci.
Kemudian atasannya berkata, “Ya, rumah yang kamu bangun kemarin adalah hadiah untukmu karena kerja kerasmu dalam memajukan perusahaan ini”
Dalam hati si arsitek terbersit sebuah penyesalan yang mendalam.

Hikmah :
1. Ketika kita menyelesaikan suatu pekerjaan, lakukan dengan sebaik-baiknya dan niatkanlah dengan ikhlas dan bukan semata-mata karena ambisi atau pamrih atas suatu karier atau jabatan
2. Apa yang kita perbuat adalah apa yang akan kita peroleh balasan dan pahalanya, jika tidak didunia ini, maka Allah akan membalasnya di akhirat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar