Powered By Blogger

Senin, 17 Januari 2011

Saat terbaik seseorang


Suatu sore, di sebuah perempatan kota Jakarta, kuhentikan segera motorku setelah lampu merah menyala.  Jalanan yang belum kering memaksaku untuk berjalan pelan agar motor dan juga kakiku  tidak terlalu kotor terkena genangan air hujan.
Di pojok perempatan itu kulihat ada seorang laki-laki separuh baya yang baru saja meletakkan kotak barang dagangannya berupa minuman ringan, rokok, permen dan makanan kecil lainnya.  Kotak itu diletakkannya di sebelah gerobak kayu beroda dua yang dijadikannya tempat bersandar tatkala beristirahat.  Begitu melihat gerobak itu aku langsung teringat bahwa masih banyak para tunawisma yang bekerja dan tidur dengan memakai sebuah gerobak.  Mungkinkah sang bapak itu salah satunya?
 Belum selesai aku menduga-duga, tiba-tiba seorang anak kecil muncul dari dalam gerobak  dengan senyum riangnya.  Segera ia peluk sang bapak tadi dengan eratnya seakan-akan tidak mau dilepasnya lagi.  Sesekali sang bapak memalingkan wajahnya membelakangi wajah sang anak dan menyeka matanya yang berkaca-kaca dengan kaosnya lusuhnya.  Sesegera pula ia hadapkan wajahnya kepada anak tercintanya dengan wajah yang ceria.  Mereka berdua seperti dua orang yang sudah sangat lama tidak bertemu. Tak lama kemudian muncul seorang wanita yang membawa segelas minuman.  Setelah mereka bertiga bercengkrama beberapa saat lalu wanita itu mengendong sang anak dan mengajaknya untuk bermain agar sang Bapak bisa bekerja lagi.
Dari uraian cerita tersebut mari kita renungkan diri kita terutama yang telah berkecukupan dalam segi materi.  Kadang kita terlalu sibuk bahkan istri kita  ikut bekerja sampai mengurangi hak anak untuk bercanda dan bermain bersama kita.  Kita telah membuat mereka menjadi yatim padahal kita sebagai orangtuanya masih hidup.  Cukupkah kita mengganti hak-hak itu dengan mempekerjakan seorang pembantu.
mungkin kita menang secara materi dari keluarga yang ada di perempatan jalan tadi, tapi kita kalah jauh dalam menyayangi anak kita. Mereka menginginkan sosok ayah dan ibu  yang bisa mereka peluk, bisa mereka tanya, bisa merka ajak main, dan bisa mereka banggakan.
Jika ditelusuri lebih jauh, para pelaku kejahatan ataupun narkoba memiliki riwayat kehidupan keluarga yang tidak bahagia dan tidak terpenuhinya hak-hak mereka sebagai seorang anak.

2 komentar:

  1. MGM National Harbor opens new casino - DRM
    MGM National Harbor opens 순천 출장샵 new casino at Maryland's A view of a new casino at the 제주 출장샵 MGM 용인 출장안마 National Harbor casino in Atlantic 의왕 출장마사지 City, 경주 출장마사지 N.J. (AP).

    BalasHapus